cinta adam dan hawa
wahai adam...
sayangku hanya untukmu...
cintaku hanya milikmu...
walau cinta kita dikelilingi ranjau...
akanku setia seperti pantai...
dilanda ombak sekuat manapun...
aku masih disitu...
setia menantimu...
cintaku tetap utuh untukmu...
hanya kaulah di hatiku...
sayangku...
cinta adam dan hawa
Pada sekuntum mawar yang mekar
dan air sungai yang mengalir
disitu ku lihatterukir wajah mu
dan tertulis....kisah cinta kita berdua.
Sebuah nostalgia yang lalu
tidak mudah untuk ku lupakan
dan masih ku simpan erat-erat
didalam sebuah potretwajah kita bersama.
Wahai manis ku…Dengarkanlah bisikan hati ku ini!
Pada dua persimpangan laluan jalan hidup ku ini
Aku Cuma ada dua pilihan
Hidup untuk terus menyintai mu
Atau mati !
Kemarin kulihat ia menangis
dalam hening
dalam diam
tanpa airmata
Namun kutahu ia menangis
Sekarang kulihat ia telah tertawa
walau masih ada luka di matanya
walau masih terasa lelah di hatinya
namun ia telah tertawa
Kutahu ia telah pasrah
Kutahu ia telah menyerah
tak berdaya pada kuasa hatinya
tak kuasa pada kehendak cintanya
Dan kini ia hanya diam
menanti dalam rindu yang amat sangat
dalam sepi yang menyengat
Menanti sesuatu yang tak pasti
tapi ia tak peduli
ia hanya tahu cinta yang ia miliki pasti
cinta adam dan hawa
Kasih sayang dan cinta adalah fitrah manusia yang normal yang dikurniakan oleh Allah SWT. Dalam Islam fitrah sedemikian mestilah disalurkan mengikut jalan yang telah ditetapkan oleh Syarak. Perhubungan yang baik dan suci sesama manusia mempunyai hubungan kait yang rapat dengan hubungan manusia itu dengan Pencipta iaitu dengan Allah SWT.Oleh yang demikian setiap manusia mestilah mempunyai hubungan yang baik dengan Allah SWT demi memastikan hubungan yang baik diperolehi sesama manusia. Sebagaimana maksud Firman Allah SWT, " Pasti ditimpa kehinaan ke atas mereka (manusia) di mana sahaja mereka berada melainkan mereka yang mempunyai hubungan yang baik dengan Allah SWT dan manusia". Surah al-Imran, ayat: 112